wew

Sabtu, 07 Juli 2012

Mendengarkan lagu-lagu Beatles, membaca kisah hidup mereka, adalah bercermin pada kepolosan manusia dalam menerjemahkan kehidupan.



Tersebutlah empat anak muda dari kota termiskin di Inggris yang mengguncang dunia. Mabuk popularitas, lantas jatuh ke dalam kenikmatan obat bius. Haus akan pencerahan jiwa, mereka pun pergi ke India. Saat pulang, mereka tetap dalam keadaan mabuk dan pada akhirnya menempuh hal yang jamak di semua perkumpulan di dunia ini:  perbedaan, perpecahan dan  perpisahan.
Di luar semua itu, semua orang yang mendengarkan lagu mereka, melihat dokumenternya dan  tidak susah juga untuk  merasakan bahwa mereka berempat bersahabat dan mencintai satu sama lain. Tentu saja, di sana ada persaingan dua bintang; John dan Paul. Tapi tidak pernah sampai pada pengkhianatan yang memalukan. Persahabatan, cinta, kejujuran dan kesederhanaan mereka yang lahir melalui lagu-lagunya telah menawan hati dunia.
John, seorang pemikir yang jujur menemukan cintanya pada seorang seniman  Yoko Ono. Hal yang paling disesali oleh para fans Beatles yang menuduhnya sebagai penyebab perpecahan band itu. Bagi saya, tidak ada yang salah.  Di salah satu video mereka John meninggalkan Cyntia yang lari terengah-engah saat dikejar fans. Cyntia bagi John adalah masa lalunya yang pahit di liverpool. Bagi Cyntia, John luput dari tangannya bagaikan memegang ikan yang licin. Tidak terhindarkan.
Menemukan Yoko di tengah pencarian diri sangat berarti bagi John yang berevolusi menjadi seniman besar daripada seorang vokalis pencetak hits. Dalam Beatles, setelah bertahun-tahun merekam lagu bersama,  dia telah kehilangan individualitasnya. Musik telah merekatkan emosi mereka sedemikian rupa, namun John  dan mungkin yang lainnya mengalami satu proses yang berbeda. Ia merasa dipaksa untuk memproduksi lagu dan tak lagi menikmati Beatles seperti dulu.
Setting dunia saat itu juga penuh dengan hal yang membuat John ingin berperan secara politik. Yoko adalah ruang baru yang amat luas. Begitupun John untuk Yoko. Mereka mengeksplorasi bersama sepenuh-penuhnya. Lahir lagu-lagu yang tak kalah indah.  Dengan keras anak liverpool itu memutuskan meninggalkan Beatles di hatinya. Dan dia mengekspresikan itu dalam beberapa momentdengan sarkastik. Gaya khas orang yang putus cinta. Cinta dan benci muncul sama hebatnya.
Hal yang menyedihkan tidak hanya untuk Paul, Ringo dan George, namun juga untuk jutaan fans-nya. Tapi mungkin juga mereka sudah amat jenuh, bersama dan berlagu tidak lagi untuk menemukan kesenangan tapi menepati janji pada industri. Sampai pada satu titik pasti itu amat menyiksa. Seperti dipaksa makan eskrim berulang kali sampai muntah.
Tak cukup sampai di situ Tuhan berkehendak lain untuk membentuk memori dunia untuk band dunia bernama Beatles ini . Sang Maha Seni itu  bercerita tentang ironi, tragika dengan SentuhanNya yang tak disangka. Membuat misteri Band ini tak habis sampai saat ini. Ia memanggil John absen ke alam berikutnya begitu cepat dengan cara yang tiba-tiba, di saat jutaan orang merindukan keempat orang itu bersatu lagi.
Dan dunia melihat, Paul kehabisan kata-kata saat mendengar berita itu. Ia memaki.  Satu-satunyamoment di mana Paul yang cukup talkative, tidak bisa berbicara. Kita mengerti semakin emosi menguasai manusia, akan sulit menemukan kata-kata. Semakin dalam ikatan, semakin dalam cinta, kata-kata tidak pernah tersedia.  Dunia merasakan kesedihan Paul, Ringo dan George pun tenggelam dalam rasa kaget dan kehilangan. Tidak pernah ada kata yang cukup melukiskan kedukaan mereka. Sahabat mereka yang jenius dan kontroversial itu telah pergi.
Dalam satu wawancara saat pembuatan Beatles anthology II  tahun 1994-1995, yang saya unduh dari youtube Paul, ringo dan George menceritakan perasaan mereka saat bertiga kembali masuk ke studio dan merekam lagu Free As a bird dan Real love.  Ketiganya mengakui moment awal adalalah saat yang amat emosional dan sulit. Terutama saat mereka mendengarkan satu track rekaman John Lennon dengan piano-nya sendirian. Mereka pun merekam ulang  lagu-lagu itu dan  mengisi kekosongan track yang ditinggalkan John bersama-sama.
Ringgo mengatakan suasana saat itu "All those years, kita selalu berempat di dalam studio. Sekarang John tidak ada. Rasanya aneh untuk membuat rekaman itu berjalan. Saya harus berfikir bahwa John ada. Dia cuma lagi keluar untuk minum teh."
"Kami betul-betul bagus saat kami bekerja bersama. Itu adalah yang amat istimewa. Menemukan orang yang bisa kita ajak bicara saja itu sulit, tapi kami menemukan orang yang betul-betul tau apa yang kami inginkan dalam bermusik,  itu adalah sesuatu yang besar, " kata Paul.
George mengatakan, mereka adalah orang yang berangkat dari background yang serupa, tak sulit bagi mereka untuk berkumpul kembali.
"Kami punya background yang sama..dari mana kami berasal, musik yang kami dengar, dan kami telah bermain bersama-sama dalam waktu yang lama  itu membuat rasa yang dalam dalam memori kami. Itu bukan hal sulit untuk dikeluarkan kembali," ujarnya.
Dengan suaranya yang berat.. Ringo berkata, "Membuat anthology ini memberi saya kesempatan buat menghabiskan banyak waktu dengan Paul dan George.. udah lama juga kita nggak nongkrong bareng," katanya.
Entah kenapa, kata-kata Ringo terakhir membuat saya sedih. Mungkin dari cara dia mengungkapkannya. Atau ada intonasi di akhir kata yang membuat Ia memutus kata-katanya secara tiba-tiba. Seperti ada kata yang tersekat.  Ada luka yang tidak dapat disembuhkan. Tapi moment-moment yang jujur dan  indah dari mereka berempat tak bisa hilang begitu saja.
Hum, apalagi yang mereka bicarakan kalau bukan cinta?
Real Love
All my little plans and schemes Lost like some forgotten dream
Seems like all I really was doing Was waiting for you
Just like little girls and boys
Playing with their little toys Seems like all they really were doing
Was waiting for you
Don't need to be alone No need to be alone
It's real love
It's real, yes it's real love It's real
From this moment on I know
Exactly where my life will go Seems that all I really was doing Was waiting for love
Don't need to be afraid
No need to be afraid
It's real love It's real, yes it's real love
It's real
Thought I'd been in love before, But in my heart I wanted more
Seems like all I really was doing Was waiting for you
Don't need to be alone
No need to be alone
It's real love Yes it's real, yes it's real love
It's real, yes it's real love...





1 komentar:

  1. Play Slots, Video Poker - DrmCD
    Play Casino games for real money, 구리 출장샵 including 안동 출장샵 free spins, 공주 출장샵 VIP Club and more. 제주 출장마사지 Learn more about online slots, roulette, and 세종특별자치 출장샵 live dealer.

    BalasHapus